Posted by SDN Pakistaji 1

Selamat Datang

Bismillahirohmanirohim, Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah berkat rahmat, taufik dan hidayah Allah SWT sampai saat ini kita diberikan nikmat kesehatan dan Insya Allah selalu dalam lindunganNya, selamat dunia sampai akherat, amin. Salam dan sholawat kita panjatkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatNya untuk menjauhi larangan-laranganNya dan menjalankan perintah-perintahNya. Salam sejahtera untuk kita semua.

Posted by SDN Pakistaji 1

Letak Geografis

Sdn Pakistaji ber alamat jalan kenari no 1,Kecamatan Wonoasih, Kelurahan Pakistaji Kota Probolinggo-67234.

Senin, 20 Desember 2010

Peringatan Hari Anak Yatim 10 Muharram



SDN Pakistaji
1 mengadakan acara peringatan 10 muharram/Hari anak yatim.yang sebelumnya didata perkelas supaya tidak ramai.dikarenakan masih ada kegiatan semester ganjil 2010/2011.
Acara tersebut dapat bantuan/sumbangsih dari mantan Kepala SDN Pakistaji 1,yaitu Drs.Sugeng Ariyadi.M.MPd.yang hari ini tidak bisa hadir,dikarenakan ada kepentingan dinas.


pada acara ini diwakilkan oleh guru kelas 4,Muktiyo Utami,S.Pd(Kepala Sekolah Sementara). dikarenakan Bapak Kepala SDN Pakistaji 1,Sutardji,S.Pd masih melaksakan ibadah haji.
Drs.Sugeng Ariyadi.M.MPd berpesan "agar selalu mencintai anak yatim dan memuliakan mereka".
kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih,semoga amal ibadahnya diterima Allah.SWT.amin amin yarobbal alamin.





Continue reading →

Data Kelulusan

Continue reading →

Eskul Kesenian

Continue reading →

Eskul Pramuka

Continue reading →

Eskul Samroh

Continue reading →

Data Kenaikan Kelas

Data Kenaikan Kelas Tahun 2009/2010
Continue reading →

Perpustakaan

Continue reading →

Lapangan Olahraga

Continue reading →

Ketua Komite

  • Nama: Mas. Tofiq
  • NIP:
  • Pangkat/Golongan:
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir:
Continue reading →

Jumat, 17 Desember 2010

Profil Sekolah

SEJARAH BERDIRINYA SDN PAKISTAJI 1


Sekolah Dasar Negeri Pakistaji 1 Kec. Wonoasih Kota Probolinggo Kota Probolinggo Pembangunanya dilaksanakan pada tahun 1975 terdiri atas tanah seluas 2.178 m2,yang terdiri dari enam lokal ruang guru, perpustakaan, kamar mandi/WC.
Continue reading →

Guru Agama Islam


  • Nama: Abdul Hakim,S.Pd.I
  • NIP: 19810604 200604 1 017
  • Pangkat/Golongan: Penata,III/b
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 4 Juni 1981
Continue reading →

Rabu, 01 Desember 2010

Minggu, 28 November 2010

Kantor SDN Pakistaji 1

Continue reading →

Olahraga



Continue reading →

Visi dan Misi


  • V I S I
  1. "UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA"
  • M I S I
  1. Meningkatkan Sumber Daya Kependidikan.
  2. Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan Secara Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan.
  3. Memberdayakan Sumber Sumber Daya Pendukung Yang Ada.
  4. Memenuhi Sarana Prasarana Yang Diperlukan.
  5. Meningkatkan Iman dan Taqwa.
  6. Meningkatkan Koordinasi dengan Masyarakat Terkait.
Continue reading →

Guru Bahasa Inggris

  • Nama: Ike Susyanti
  • NIP: -
  • Pangkat/Golongan: -
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 27 September 1986
Continue reading →

Guru Penjaskes



  • Nama: Danang Dwi Jatmiko
  • NIP: 198412032008011003
  • Pangkat/Golongan: Pengatur Muda,II/a
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 3 Desember 1984
Continue reading →

Sabtu, 27 November 2010

Guru Kelas 5

  • Nama: Ahmad,S.Pd
  • NIP: 19760213 200604 1 007
  • Pangkat/Golongan:Pengatur,II/c
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 13 Pebruari 1976
Continue reading →

Guru Kelas 4



  • Nama: Ruminah,S.Pd
  • NIP:196402101987032017
  • Pangkat/Golongan:Pembina,IV/a
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir:10 Pebruari 1964
Continue reading →

Jumat, 26 November 2010

Guru Kelas 3

  • Nama: Muktiyo Utami,S.Pd
  • NIP: 196301271987032011
  • Pangkat/Golongan: Pembina,IV/a
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 27 Januari 1963
Continue reading →

Guru S B K



  • Nama: Eka Prihatiningsih
  • NIP: -
  • Pangkat/golongan: _
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 18 Mei 1987
Continue reading →

Guru Bahasa Jawa



  • Nama: Wahyu Eka Frasiyanto,S.Pd.SD
  • NIP                            : -
  • Pangkat/Golongan    : -
  • NUPTK                     :
  • Tempat Lahir            : Probolinggo
  • Tanggal Lahir           : 1 Pebruari 1984
  • Pendidikan terakhir : S1 PGSD
Continue reading →

Penjaga Sekolah



  • Nama: N i s u n
  • NIP: 197109222008011007
  • Pangkat/Golongan: Juru Muda,I/a
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 22 September 1971
Continue reading →

Guru Kelas 6



  • Nama: Arris Bachtiar,S.Pd.SD
  • NIP: 198310272005011003
  • Pangkat/Golongan:
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir:27 Oktober 1983

Continue reading →

Senin, 22 November 2010

Tenaga Administrasi


  • Nama: Adhika Candra Nugraha
  • NIP: 19850316 200901 1 002
  • Pangkat/Golongan:Pengatur Muda,II/a
  • NUPTK:
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 16 Maret 1985

Continue reading →

Guru Kelas 2



  • Nama: Seva Dian Anggraeni
  • NIP: 198412282008012006
  • Pangkat/Golongan:Pengatur Muda,II/a
  • NUPTK:
  • Tempat lahir:Probolinggo
  • Tanggal Lahir:28/12/1984
Continue reading →

NISN 2009

Continue reading →

Guru Kelas 1

  • Nama: Sumandiyah,A.Ma.Pd
  • NIP: 196312152008012001
  • Pangkat/Golongan: Pengatur Muda,II/a
  • Tempat Lahir:
  • Tanggal Lahir:15 Desember 1963
Continue reading →

Jumat, 19 November 2010

Kepala Sekolah

  • Nama: Sutardji,S.Pd
  • NIP: 195203161974031010
  • Pangkat/Golongan: Pembina,IV/a
  • Tempat Lahir: Probolinggo
  • Tanggal Lahir: 16 Maret 1952
Continue reading →

Rabu, 10 November 2010

Hari Pahlawan 10 November



Peristiwa 10 November merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia dan Belanda. Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.

Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama' serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kiyai)juga ada pelopor muda seperti bung tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.

Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Pihak yang terlibat :
Indonesia melawan Britania Raya dan Belanda

Pimpinan :
Indonesia dipimpin Bung Tomo
Britania Raya dipimpin Brigjen A. W. S. Mallaby † (mati dalam pertempuran)
Belanda dipimpin Mayjen E. C. Mansergh

Kekuatan :
Indonesia : 20.000 tentara ditambah 100.000 pasukan liar
Britania Raya dan Belanda : 30.000 pasukan didukung tank, pesawat tempur, dan kapal perang

Jumlah korban di pihak Indonesia sebanyak 16.000 orang, dan 2.000 orang di pihak Britania Raya dan Belanda.
Continue reading →

Sabtu, 17 Juli 2010

Mendiknas Meluncurkan TBM@Mall


Jakarta, Minggu (2 Mei 2010)--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh...

meluncurkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Pusat Perbelanjaan atau disebut TBM@Mall pada Minggu (2/5/2010) di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta.

Kehadiran TBM@Mall ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat agar gemar belajar dan membaca. Upaya tersebut dilakukan dengan cara mendekatkan TBM di pusat-pusat fasilitas publik yang semakin semarak. Dengan adanya TBM@Mall, masyarakat diharapkan dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat, serta lebih fleksibel meskipun hanya sambil berbelanja atau jalan-jalan di mall.

Tidak hanya di Jakarta, TBM@Mall akan hadir di Bandung, Surabaya, Jawa Tengah, Makasar, dan seluruh wilayah negeri ini. Untuk wilayah Jakarta, TBM@Mall akan hadir diantaranya di Blok M Mall dan Plaza Semanggi.

"Kita inginkan suasana membaca itu bisa tumbuh di mana-mana karena membaca adalah awal dari pintu ilmu pengetahuan. Pada hari ini kita ingin meluncurkan di pusat-pusat perbelanjaan. Nanti setiap ada pusat-pusat keramaian ada pusat-pusat atau taman-taman bacaaan, sehingga masyarakat kita gemar membaca," kata Mendiknas.

Mendiknas mengatakan, orang yang paling bagus bertanya adalah orang yang sudah pernah membaca. Berbeda sekali, kata Mendiknas, pertanyaan orang yang pernah membaca dan memiliki latar belakang pengetahuan dibandingkan dengan orang yang sekedar bertanya tanpa memiliki latar belakang pengetahuan. "Oleh karena itu, budaya membaca harus kita tumbuhkan
Continue reading →

Investasi pada Guru, Ciptakan Masa Depan Pendidikan yang Baik


JAKARTA - Kondisi guru di dunia saat ini bukan saja menghadapi tantangan kekurangan guru, tetapi juga menciptakan guru masa depan...

yang mampu menyiapkan siswa menghadapi tantangan global. Untuk itu, perlu investasi yang berkelanjutan pada guru guna menghasilkan pendidik yang terlatih dan memiliki motivasi kuat dalam pembelajaran.

Demikian pesan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) berkaitan dengan peringatan Hari Guru se-dunia, Selasa (5/10). UNESCO menyerukan negara-negara untuk berinvestasi secara serius pada guru.

Sebab, dalam perubahan dunia yang cepat dan saling ketergantungan negara-negara di dunia, guru tidak lagi cukup membekali siswa dengan pelajaran-pelajaran dasar. Guru juga mesti bisa menjadikan siswa yang bertanggung jawab sebagai warganegara lokal dan dunia.

Para guru itu mesti membekali siswa dengan teknologi baru dan kemampuan untuk membuat keputusan tepat soal kesehatan, lingkungan, dan tantangan lainnya. Untuk itu, dukungan pendanaan pada program perekrutan, pelatihan, serta pengembangan profesional guru harus selalu ada.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo, mengatakan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru mesti berjalan beriringan. Tanpa keberpihakkan pada guru, nasib pendidikan Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan. (Ester Lince Napitupulu) -kompas.com-
Continue reading →

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI SEMUA ORANG


Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya,Pendidikan tidak akan ada habisnya,. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.Kita dididik menjadi orang yang berguna baik bagi Negara,Nusa dan Bangsa.Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah(Pendidikan Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal).Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar,sejak seseorang lahir sampai mati.Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup.Sehingga peranan keluarga itu sangat penting bagi anak terutama orang tua.Orang tua mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.Kasih sayang yang diberikan orang tua tidak ada habisnya dan terhitung nilainya.Orang tua mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik misalnya, bagaimana kita bersikap sopan-santun terhadap orang lain,menghormati sesama,dan berbagi dengan mereka yang kekurangan.
Seorang manusia yang normal ,baik anak maupun orang dewasa senantiasa membutuhkan sesuatu “ rasa dihargai”.Rasa sayang kepada anak perlu orang tua nyatakan.Anak harus mengetahui bahwa memang kita disayangi.Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga.Dalam situasi yang demikian anak akan merasa aman,dihargai,dan disayangi.Si anak tidak akan merasa takut untuk menyatakan dirinya.Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan mental anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia .Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan
keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain hal ini akan menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hidup sehingga akan mempererat kerukunan hidup.
Continue reading →

Rabu, 07 Juli 2010

Membangun Karakter Guru SD melalui Budaya ICT


Perubahan kadang bisa merubah budaya yang ada, baik secara sadar maupun tidak sadar. Jika kita telaah biasanya perubahan ke arah yang positif seakan berat dirasakan apalagi untuk merubah kondisi yang ada sebelumnya, sebaliknya perubahan ke arah yang negatif kadang tak terasa dan dengan mudah cepat merubah kondisi yang ada menjadi lebih parah. Inilah yang kadang menjadi penyakit bagi kemajuan suatu bangsa, golongan dan bahkan individu tertentu. Jika ini dibiarkan maka akan tercipta suatu budaya yang memang demikian, sehingga bangsa ini dalam berbagai bidang pembangunan akan sulit untuk berhasil terlebih dalam bidang pendidikan yang terus dituntut untuk selalu mampu memberikan layanan bagi generasi bangsa ini secara inovatif.

Namun demikian kita yakin bahwa secara jujur kegagalan dan ketertinggalan yang sekarang kita alami diasumsikan karena adanya indikasi bahwa budaya kegagalan yang seharusnya hanya sebagai guyonan di atas justru masih kita menganutnya dan tumbuh secara mendarah daging pada diri kita. Untuk mengikisnya atau menggeser budaya tersebut memang akan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Namun kita yakin dengan bergulirnya waktu tentunya semua pihak terus bergerak mencari solusi pemecahan agar budaya yang tumbuh adalah budaya yang justru kita inginkan bersama. Inilah yang selama ini telah dilakukan dalam proses pembangunan di bidang pendidikan. Dalam prakteknya ini merupakan tanggung jawab bersama baik secara kelompok bahkan institusi, mulai dari level atau jenjang paling bawah hingga level pengambil kebijakan.

Sebagaimana yang telah dicoba oleh Dirjen PMPTK (Penjamin Mutu Tenaga Pendidik dan Kependidikan) yang telah bekerjasama dengan Seamolec sebagai fasilitator terbentuknya konsorsium pertama yang beranggotakan 10 universitas di Indonesia, termasuk di alamnya adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hingga sekarang usia konsorsium pelaksana penyelenggaraan program sertifikasi dan peningkatan kualitas lulusan tenaga pendidik di level pendidikan dasar ini sudah berusia 2 tahun. Program layanan sertifikasi dan peningkatan kualifikasi tenaga pendidikan untuk level pendidikan dasar yang telah dilakukan oleh UPI yaitu dalam bentuk layanan perkuliahan melalui adopsi sistem dan teknologi pembelajaran jarak jauh yang dikenal dengan PJJ online. Karena yang menjadi saran adalah guru-guru SD di Kab/Kota yang belum S1 maka program ini biasa disebut dengan Program PJJ Online PGSD S1.

Hingga sekarang jumlah mahasiswa program ini telah mencapai 300 orang yang terbagi ke dalam dua angkatan yaitu anggkatan 2006/07 dan 2007/08. Jumlah mahasiswa ini tersebar dalam 8 Kab/Kota yaitu: Kab Garut, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Sumedang, Kab. Bandung, Kota Bandung, Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi. Pada usia yang ke-2 tahun ini maka maka setidaknya sudah pantas untuk dievaluasi secara internal maupun eksternal. Tegasnya bahwa sebelum dievaluasi oleh orang lain maka sudah selayaknya kita terlebih dulu mengevaluasi diri sendiri. Sudahkan UPI sebagai anggota konsorsium yang memiliki tugas sebagai pelaksana atau penyelenggara sistem pembinaan dan perkuliahan bagi para pendidik di daerah telah berhasil mewujudkan budaya perubahan ke arah yang positif secara lebih cepat atau perubahan tersebut memang masih belum terwujud. Secara kelembagaan tentunya UPI yang didukung SDM dengan kompetensi yang memadai tidak ingin hal ini menjadi suatu kegagalan ditengah jalan. Namun untuk mewujudkan keberhasilan ini perlu dukungan kebersamaan dan kesadaran semua pihak khususnya individu guru-guru sekolah dasar itu sendiri yang menjadi mahasiswanya.

Budaya ICT Guru

Melalui proses perkuliahan yang dikembangkan sedemikian rupa, mulai dari pembekalan keterampilan dasar Ict yang sangat mendadak dan waktu yang sangat pendek memang menjadi tantangan bagi para pengelola demikian juga bagi mahasiswa yang mayoritas adalah guru sekolah dasar dari 8 Kab/Kota yang berusia rata-rata di atas 40 tahun dapat dikatakan sebagai suatu pemutarbalikan era teknologi informasi dan komunikasi di tahun 80-an. Pada rentang tahun itulah rata-rata guru yang harus menempuh perkuliahan dengan sistem PJJ Online sekarang ini memiliki masa-masa tingkat kecepatan dan ketajaman berpikir dan menangkap sesuatu yang baru dengan cepat, dan berbeda 180 derajat jika hal itu dirasakan sekarang.

Terlebih masalah budaya dan sudah menjadi kebiasaan rutin setiap hari yang sangat sulit untuk dirubah dengan segera, dan ini ternyata menjadi tantangan khusus bagi para dosen dan pengelola program PJJ S1 PGSD Online ini. Boleh dikatakan budaya ICT dimungkinkan hanya sekitar 0,2% dari 300 guru yang menjadi mahasiswa ini bahkan sekitar 65% guru belum pernah mengetik dengan komputer sekalipun apalagi mengenal dunia internet. Namun melalui 2-3 kali pembekalan khusus keterampilan komputer pengolah kata, pengolah angka, dan keterampilan dasar internet, mulai dari pendaftaran e-mail address yang dilakukan tim dosen selama proses resindesial, akhirnya keterbukaan wawasan dan cakrawala guru terhadap dunia ICT sudah mulai terbuka. Satu persatu mereka mampu menunjukkan keterampilan yang diharapkan.

Penguasaan keterampilan internet ini merupakan harga mati dan ini boleh dikatakan sebuah suatu tantangan tersendiri bagi seluruh mahasiswa PJJ S1 PGSD Online UPI ini. Tantangan tersebut ternyata bisa dipecahkan melalui perubahan kebiasaan atau budaya sebelumnya, hari-demi hari dan minggu demi minggu bapak dan ibu guru dari daerah ini mulai terbiasa mengunjungi warnet-warnet dan ICT Center yang berada di Kab/Kota masing-masing untuk melayani mahasiswa agar bida melakukan akses internet demi jalannya proses perkuliahan secara online.

Hingga pada tahun kedua ini ternyata budaya akses internet hingga tingkat kepemilikan sebuah flash disk mulai tumbuh dengan pesat di kalangan mahasiswa PJJ ini. Dalam pertemuan atau Tutor kunjung yang sudah beberapa kali dilakukan oleh dosen dan para pengelola maka melalui analisa kompetensi mahasiswa dalam penguasaan bidang ICT ini boleh dikatakan sudah lebih baik, dan dapat dikatakan Budaya ICT sudah dimiliki oleh mahasiswa PJJ ini. Indikator mulai tumbuhnya budaya ICT dikalangan guru-guru pilihan ini misalnya dapat dipancing melalui obrolan ringan dan lugu di mana beberapa guru yang sudah berusia sekitar 50 tahunan menanyakan pengalamannya melakukan hosting dan Browshing, atau chatting, di mana istilah-istilah ini biasa kita dengar dikalangan mahasiswa reguler usia 16-27 tahun.

Ketika mengedengar kata-kata itu dari guruyang menjadi mahasiswa PJJ S1 PBSD Online tadi maka mendengarnya mungkin cukup unik tapi membanggakan. Ternyata diusia senja guru-guru Sekolah Dasar dari 8 Kab/Kota ini mampu bersaing dalam penguasaan ICT dengan komunitas lainnya yang barangkali lebih muda usia dan jam terbangnya. Setidaknya dari best Practice ini maka guru-guru tersebut akan mampu membangun suatu budaya baru dalam profesinya, bukan hanya untuk kepentingan perkuliahan saja, akan tetapi dalam menunaikan tugas-tugas kesehariannya sebagai guru di sekolah dasar diharapkan mampu menerapkannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya masing-masing.

Kebiasaan-kebiasaan baru inilah dapat diyakini bahwa budaya baru yaitu "Budaya ICT" di kalangan guru sekolah dasar akan terbangun. Jika budaya sudah terbangun maka karakter individu gurupun akan terbentuk dengan sendirinya. Maka inilah yang diharapkan oleh semua pihak.

Lebih Unggul dari Provinsi Lain

Jika boleh penulis bandingkan kecepatan dalam merubah dan membangun budaya ICT di kalangan mahasiswa PJJ S1 PGSD Online UPI yang 100% adalah guru-guru SD dengan usia lanjut ini ternyata lebih unggul daripada mahasiswa dari provinsi lain yang diselenggarakan oleh 9 Universitas pada keanggotaan konsorsium awal. Hal ini sebagaimana telah disampaikan dalam Acara Vicon (Video Conference) di Kampus Institut Teknologi Bandung (Jum'at 26 April 2007) telah dilakukan bersama Dirjen PMPTK dan Pengelola PJJ S1 PGSD Online Tingkat Nasional yaitu perwakilan Seamolec untuk Indonesia dalam hal ini adalah Universitas Terbuka dan Pustekom.

Jika penulis simak dari diskusi selama Vicon tersebut berlangsung dapat ditarik kesimpulan bahwa di dunia, Indonesia dianggap sebagai negara yang terbesar dalam penggunaan Teknologi Informasi dalam bidang pendidikan, sebagaimana contohnya untuk meningkatkan kompetensi guru SD maka dalam jangka 10 tahun akan dicetak 2,3 juta guru yang harus menguasai ICT dengan baik. Dengan melalui sistem Tutorial Online maka layanan akses pembelajaran jarak jauh oleh total anggota konsorsium penyelenggaran PJJ PGSD S1 online yang sudah berjumlah 23 Universitas ini akan mampu mewujudkan target tersebut.

Khusus untuk UPI maka untuk tahun kedua ini akan segera melakukan proses MoU dengan ICT Center di masing-masing Kab/Kota yang selama ini telah menjalin kerjasama proses perkuliahan untuk mahasiswa angkatan pertama (tahun pelajaran 2006/07) dan Angkatan ke-2 (tahun pelajaran 2007/08). Adapun ICT center tersebut diantaranya adalah Ict Center Kab. Garut beralamat di SMK 2 Tarogong yang sudah berstandar Internasional, ICT Center Sumedang beralamat di SMK PGRI, ICT Center Kota Bandung dan Kab. Bandung yang beralamat di SMK 4 Kota Bandung, ICT Center Kab. Sukabumi beralamat di Yayasan Tarbiyah Islamiah (YASTI), dan ICT Center Kab. Cianjur yang beralamat di SMK1 Cianjur.

Dengan demikian UPI sebagai Universitas Pendidikan yang diberi tugas dalam membangun kualitas guru sekolah dasar melalui penyelengaraan PJJ PGSD S1 Online yang bekerjasama dengan ICT Center Kab/Kota ini akan mampu menuntaskannya dengan baik. Sehingga perwujudan Karakter Guru SD yang menguasai bidang ICT bisa tercapai pula dengan cepat. Pada Akhirnya budaya ICT akan tumbuh sebagai budaya baru para guru sekolah dasar yang mampu mempercepat perubahan-perubahan positif lainnya, khususnya di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Continue reading →

Minggu, 27 Juni 2010

Wisata Religi " Ka'bah Mini "


Kini, Pantai Bentar mempunyai pendamping berupa objek wisata religi, miniatur kakbah. Letaknya sekitar sekitar 1 Km di sebelah timur Pantai Bentar, tepatnya di kaki Bukit Bentar.Selaian sebagai tempat wisata meski belum rampung sepenuhnya, akhir Oktober lalu, jamaah calon haji (JCH) Kloter 24 dan 25 asal Kab. Probolinggo sempat bermanasik haji di miniatur kakbah tersebut. Kondisi miniatur kakbah yang bercat hitam mirip aslinya.Bagi masyarakatbagi kaum muslimin yang belum mampu berangkat ke Tanah Suci, bisa berwisata religi ke miniatur kakbah .Dengan rajin menabung, insya Allah kelak bisa mengunjungi kakbah yang asli di Makkah atau warga yang sudah pernah berhaji pun bisa "bernostalgia religi" untuk mengobati kerinduan kepada Baitullah di miniatur kakbah.
Continue reading →

Kabar Terkini

Dokumentasi